Sunday, December 22, 2019

Petani Dibantu BNI Melalui Online

Sejauh ini, petani masih memiliki banyak pertanyaan tentang tanah subur mereka. Dari cuaca, penggunaan pupuk, hingga waktu yang tepat untuk mulai tumbuh. Melihat fenomena ini, BNI bekerja sama dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (PT MSMB) meluncurkan gerakan welcome to agriculture 4.0.

Gerakan untuk Menyambut Pertanian 4.0, yang dipimpin oleh BNI, bertujuan untuk membantu para petani lebih siap menghadapi masa tanam dari Oktober 2019 hingga Maret 2020. Ini dilakukan melalui penggunaan teknologi digital, seperti Teknologi Internet Smartfarming 4.0 berdasarkan IOT.

Dengan teknologi ini, proses budidaya lebih efisien dan akan menghasilkan peningkatan produksi. Ini selanjutnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Yang perlu diingat, Smartfarming 4.0 adalah teknologi sensor tanah dan cuaca, sehingga Anda dapat memantau kondisi Bumi secara real time. Dengan teknologi ini, diharapkan dapat menyediakan data pertanian yang lebih terukur dan akurat. Metode ini harus membantu petani meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya.

Pergerakan teknologi Internet Smartfarming 4.0 (IOT) ini berhasil dipimpin di Garut, Jawa Barat, pada 9 Oktober 2019. Hari ini, Gerakan untuk Menyambut Pertanian 4.0 memasuki kota kedua, khusus untuk Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Apa yang membedakannya dari kabupaten sebelumnya, gerakan di Pasaman Barat ini telah menerima dukungan dan sinergi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia dan Bank Pembangunan Asia (ADB). Dalam hal ini, kegiatan itu diisi dengan serangkaian kegiatan, mulai dari pertemuan petani hingga peningkatan produktivitas menggunakan pertanian presisi dan akses mudah ke bank BNI, penerapan teknologi digital terbaru yang sangat mudah digunakan oleh petani dari berbagai jenis tanaman.

Pada kesempatan ini, bupati kabupaten Pasaman, Barat Yulianto, direktur pembiayaan Kementerian Belle Megawati, kepala ekonomi digital pertanian dan perikanan, Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Wijayanto, SEVP BNI Network Ronny Venir, hadir, Divisi Bisnis Kecil GM 2 BNI Bambang Bambang Setyatmojo.

Juga Kepala Kantor Regional Padang S Hidayat Safwan, Staf Lapangan Program Bank Pembangunan Asia Barat (AfDB) Muhammad Reza Ardillah, Kepala Hubungan Investor dan Manajemen Proyek di PT. MSMB Ari Aji Cahyono, serta lebih dari 200 petani dan perwakilan petani atau kelompok tani dan wirausaha pertanian di Kabupaten Pasaman Barat.

Akses ke pembiayaan BNIA Akses keuangan yang mudah dan ekonomis, disertai dengan bantuan menggunakan teknologi kultur pintar RiTx selama proses budidaya, menjadi peran BNI selama program. Kemudian, selama musim panen, produksi petani akan diserap oleh pembeli asosiasi BNI.

Di masa depan, petani akan lebih produktif, lebih efisien dan efektif, produk pertanian atau lahan akan mudah diakses di pasar dan akan menjadikannya profesional dan berkualitas. Dalam komentarnya, Yulianto mengucapkan terima kasih kepada BNI Digital Banking atas implementasi Gerakan Penerimaan Pertanian 4.0.

Pemerintah Pasaman Barat merayakan penerapan teknologi mekanisasi dan pemindaian sehingga dapat membantu produktivitas petani di Pasaman Barat. Semoga KUR BNI dapat terus meningkat, terutama untuk membantu masyarakat petani Pasaman Barat

Dalam kesempatan tersebut, Ronny Venir mengungkapkan bahwa sinergi BNI dengan Kementerian Pertanian dan PT MSMB dapat meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani. Berkat bengkel petani, Fahmi, salah satu petani di Gunung Tuleh tersentuh dan mengucapkan terima kasih yang mendalam atas bantuan BNI, baik dalam bentuk pinjaman KUR dan teknologi tanggung jawab pertanian perusahaan sosial (RSC).

Bantuan ini membantu petani untuk meningkatkan produksi pertanian mereka. Menurut Fahmi, banyak manfaat telah diperoleh dari Gerakan Menuju Pertanian 4.0 di Pasaman Barat, seperti kondisi sawah berkat telepon genggamnya.

Dalam acara ini, BNI Taplus memberikan bantuan CSR dalam bentuk sensor tanah dan iklim RITx yang digunakan untuk mencatat kondisi lahan secara real time dan memperkirakan kondisi cuaca yang tepat sehingga petani dapat mengoptimalkan produksi produk mereka.